Target Ramadan
Malam ini aku dan papa sedang berkumpul di ruang tengah. Kami sedang menikmati hiburan dari televisi yang menayangkan acara humor. Kami baru saja sampai di rumah. Tadi sebelum magrib berangkat ke Masjid bersama mau melaksanakan salat berjamaah Magrib.
Setelah salat magrib tidak langsung pulang tapi dilanjutkan dengan membaca Al Quran sampai datangnya waktu Isya. Kemudian melaksanakan salat Isya dan salat tarawih pertama bulan Ramadan ini secara berjamaah. Sedangkan adik sudah masuk kamar lagi dikelonin sama mama. Dari tadi sudah rewel mau tidur.
“Kak, target bulan Ramadan tahun ini apa saja?” tiba-tiba papa bertanya saat televisi menayangkan iklan.
“Emm... apa ya?” Aku bingung juga mau menjawab apa.
“Bagaimana puasanya sudah kuat sampai Magrib atau mau sampai jam berapa?” tanya papa.
“Sampai Magriblah tahun kemarin juga sudah sampai Magrib, cuma tidak tamat sebulan ada bocor beberapa hari.” Jawabku tak mau diremehkan.
“Oke berarti bisa ditargetkan puasa sampai Magrib. Selama berapa hari nih kira-kira mau bocornya atau mau lulus satu bulan?” Tanya papa lagi.
“Ya kalau bisa lulus satu bulan tidak ada bocor” tukas ku meyakinkan.
“Bagus,” kata papa sambil mengacungkan jempol. “Berarti bisa ditargetkan lulus puasa sampai Magrib selama satu bulan tanpa bocor kecuali sakit.” Kata papa sambil menempelkan jempolnya dengan jempol satunya lagi menandai target.
“Terus salat wajib lima waktu di awal waktu.” kata ku menambahkan.
“Excellent,” puji papa sambil mengacungkan dua jempolnya.
“Lanjut” kata papa lagi.
“Emm bayar zakat fitrah dari tabungan uang jajan boleh nggak, Pa?” Tanyaku ragu dan minta pertimbangan papa.
“Emm bisa bisa bisa ditargetkan. Memangnya jatah jajannya per hari berapa?” Tanya papa lagi.
“Jatahnya lima ribu sehari, selama puasa kan tidak jajan, jadi rencananya mau infak sehari seribu, tabungan buat zakat fitrah seribu dan yang tiga ribu baru buat jajan atau ditabung deh.”
“Baiklah, jadi targetnya satu puasa sampai magrib selama sebulan penuh. Kedua salat lima waktu di awal waktu. Ketiga Infak sehari seribu rupiah, dan keempat membayar zakat fitrah dari tabungan uang jajan.” Hitung papa sambil menekan jari tangannya.
“Satu lagi Pa, sama hapalan ayat pendek satu ayat sehari kalau yang panjang satu baris sehari.” Kataku menambahkan.
“Subhanallah, keren itu Nak, Papa harus lebih rajin lagi ini menghapalnya. Bisa-bisa kalah nih sama Kakak. Emang didikan mama mantap tepat Rosulullah menjelaskan Al Um Madrosatul Ula pendidikan Ibu yang pertama dan utama.” Kata papa bangga sambil memeluk dan mencium kening dan ubun-ubun kepalaku berkali-kali.
#RWC
#RamadanWritingChallenge
#OneDayOnePost
#RWCODOP2022DAY2
#RWCODOP
#TargetRamadan