Kamis, 26 September 2019

Tantangan Pekan 3







Resensi Buku Novel ‘Kerudung Merah Tuathina’

Judul                          : Kerudung Merah Tuathina
Jenis                            : Novel Romance
Pengarang                  : Momisa Q
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan                : Jalan Palmerah Barat 29-33 Jakarta 10270
Tahun Terbit             : 2014
Tebal Halaman          : 242

Sinopsis
“Demi mencapai cita-cita aku berjuang mengerahkan segenap kemampuan. Orang menyebutku sosialita karena nama besar kekuasaan dan harta milik ayahku. Tapi tahukah mereka bahwa semua itu tak ada artinya. Semua pencapaianku kuperoleh dengan dengan kerja keras”

_ Aisha Laetitia Setyo_

Perempuan yang kucintai menikah dengan sahabatku sendiri. Wajar kalau aku ingin menghabiskan musim panas dengan bersenang-senang. Melakukan aktivitas di luar ruangan yang memacu adrenaline. Tapi bagaimana bisa, aku harus menemani si Nona Besar Sosialita kemana-mana?

                        _ Zues Arach_

Aisha dan Zues dua orang yang memendam luka masa silam dengan jenis yang berbeda. Ketika keelokan alam Tuathina menyatukan mereka, cintakah yang akan bersemi? atau mereka akan terjebak saling menyakiti?


Aisha Laetitia Setyo adalah seorang jurnalis dan fotografer handal, namun namanya dalam profesi sebagai jurnalis dan fotografer kalah besar namanya sebagai anak dari Pendi Setyo pemilik perusaan bidang jurnalis yang sudah mendunia. Dia lebih terkenal sebagai sosialita sehingga banyak yang meremehkan profesinya. Termasuk Zues laki-laki jangkung berambut ikal itu dengan sombong menganggap Aisha si Nona anak bos yang merengek minta dikirim ke Tuathina untuk berwisata.


Penggambaran latar yang detail membawa si pembaca seakan menikmati suasana yang indah memesona Tuathina. Zues lelaki tampan penuh pesona yang sombong tapi melindungi dan terkadang mati gaya membuat kesal pembaca. Aisha walau badannya kecil tapi cukup kuat dan mandiri sehingga tidak mudah menyerah pada keadaan yang menghimpitnya. Kebersamaan mereka yang diikat oleh pekerjaan, walaupun dibumbui dengan perdebatan-perdebatan sengit membuat penasaran pembaca untuk terus mengikutinya.

Untuk penikmat tulisan buku ini layak menjadi koleksi melengkapi perpustakaan pribadi maupun umum. Buku ini sebaiknya dibaca oleh orang dewasa. Ada beberapa tulisan yang kurang pas dibaca oleh remaja apalagi anak-anak.


Sekian semoga berkenan


ooooooooooooooooooooOOOooooooooooooooooooooooo

8 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...