Ulasan
Buku Kisah Dari Balik Jendela Kelas
Teman-teman
adakah diantara teman-teman yang sudah membaca buku kumpulan kisah “Dari Balik
Jendela Kelas” karya Iip Syarif Hidayat dan kawan-kawan? Jika sudah teman-teman
pasti setuju dengan pendapat yang akan dikemukakan. Bagi yang belum baca coba
cari dan nikmati serta buktikan benarkah apa yang saya kemukakan.
Kumpulan
Kisah Dibalik Jendela Kelas adalah kisah yang menceritakan pengalaman di
sekolah. Ada Mozza anak kelas 3 SD yang merasa sedih karena tidak ada lagi kakaknya
yang biasa menemaninya belajar. Kakaknya pindah rumah mengikuti suaminya. Ada
Bimbim yang suka bermain bola kertas di kelas tanpa diketahui guru. Dan sangat
senang belajar dengan ibu Tantri yang cantik.
Selanjutnya
Wawang Santika menceritakan pengalamannya yang harus mengajar anak dari wanita
yang telah merusak rumah tangga orang tuanya. Membacanya saja terasa sesak di
dada.
Zia
ulhaq menceritakan kisahnya yang selalu
menjadi sasaran keisengan Qamal. Qamal orangnya periang dan gokil. Keisengannya
membuat Zee marah, jengkel dan malu. Hampir setiap hari dia menulis I Love Yau
di papan tulis, atau menaiki kursi guru dan dengan lantang mengatakan Zee I
Love Yau. Pada awalnya Zee merasa terganggu tapi kemudian dianggap biasa saja
sampai suatu hari Qamal memberikan surat cintanya dan menunggu jawabannya.
Reni
Nilawati yang dengan sabar menghadapi kenakan anak didiknya dengan harapan anak
didiknya dapat membawanya ke surga. Acbar Deni melalui Taman Bacaan Masyarakat
yang didirikannya mengantarkannya bertemu dengan gadis cantik yang tuna rungu
kemudian mendorongnya untuk belajar bahasa isyarat agar dapat mendekati gadis
cantik di Taman Bacaannya.
Lilis
Wulansari dengan anak-anak asuhannya mendobrak tradisi juara hanya untuk
sekolah favorit. Dengan semangat dan kegigihannya ibu Lilis dan anak-anak
didiknya mengalahkan berbagai keterbatasan dan cemooh rekan-rekannya
mengantarkan anak-anaknya untuk mendapatkan juara.
Topi
Cinderella karya Puple Rose mengisahkan anak SMA yang sudah saling tertarik, tapi
merasa tidak berdaya karena perjodohan kedua orang tuanya. Selanjutnya bertemu
kembali di acara reunian. Yommi Maryam dalam Berseteru dengan Rindu mengisahkan
seorang murid laki-laki tingkat SLTA yang mencintai gurunya. Endang Giri Yanti
menceritakan perjalanannya mengantarkan anak didiknya mengapai cita-citanya
menjadi dokter. Dinie Tanti menceritakan kisah anak SMP kelas 8 yang kehilangan
gairah belajarnya karena kecanduan game. Haney Agoestiny diam-diam
menyekolahkan anak berkebutuhan khusus yang disembunyikan ibunya dengan
berbagai resiko yang dihadapinya. Sampai suatu hari dia mendapat surat undangan
untuk menghadiri wisudanya.
Fatimah
Zahra mengisahkan pergaulan anak SMA yang terbebani dengan target orang tuanya
menyebabkan anak stres dan berusaha menjadi yang terbaik di kelasnya dengan
berbagai cara. Tapi akhirnya redam dengan ketulusan dan kekompakkan yang
mengantarkan bahagia untuk semuanya.
Zyl
Furqani menceritakan kisah cinta dibangku sekolah yang berakhir dengan
perpisahan karena harus melanjutkan pendidikan ke Mesir.
Indonesa
di dadaku Malaysia diperutku, itulah semboyan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia.
Iip Syarip Hidayat menceritakan penomena yang terjadi anak-anak Indonesia yang
berada di Malaysia. Menanamkan rasa nasionalisme pada negara Indonesia
sedangkan mereka tak pernah berkunjung sekali pun ke Indonesia. Sedangkan dalam
Kisah Seorang Sumarni Iip menceritakan anak yang sering mengambil barang orang
lain dan menjadi peminta-minta karena kebiasaan.
Wahyuni
Indriyani mengisahkan tentang remaja labil yang rentan dengan pergaulan masa
kini, dan diperkuat dengan ketidakharmonisan keluarga. Dan yang terakhir adalah
Mutia Rahmat mengisahkan tokoh Husni yang dengan segudang kenakalannya selalu
diberi motivasi dan perlindungan oleh Pak Rahmat akhirnya kembali ke sekolah
mencari Pak Rahmat setelah berhasil menjadi seorang Polisi.
Demikianlah
kisah-kisah di sekolah dengan berbagai lika-likunya yang ditulis oleh
penulis-penulis handal dengan berbagai pengalamannya. Dengan bahasa sederhana
yang mudah dipahami menginsfirasi bagaimana seorang guru menghadapi
siswa-siswinya mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan. Kisah ini sebaiknya
dibaca oleh anak-anak sekolah dengan dinamika yang dialaminya. Juga oleh guru
supaya menjadi cermin bagaimana ketulusan seorang guru mendidik anak-anak
didiknya dapat menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan.
Mudah-mudahan berkenan
Mohon masukannya!
BalasHapus