HUJAN
Hujan
Ku menantimu
setelah sekian lama tak datang
Ku keras,
belah kering kerontang
Tak
terlihat adanya umur panjang
Ku mulai
merana dalam penantian panjang
Hujan
Butiran
derasmu seperti pesta di tanah lapang
Disambut
anak-anak lari telanjang
Bersimbah
lumpur menambah girang
Laksana kerbau senang berkubang
Hujan
Debu di
daun hilang bersih
Tubuh
terasa ringan bebas dari beban
Kilau
daun terpancar senyum merona
Sejuk
segar aroma wangi mentari pagi
Hujan
Senyum
lirih kakek petani di ladang
Menatap
jauh mata memandang
Mengharap
rizki akan segera datang
Dari
butiran air yang menghadang pulang
Ya Allah
Hujan-Mu
kabulkan doa-doa yang dipanjatkan
Beri
harapan panjang makna kehidupan
Hamba
bersyukur atas semua yang Kau berikan
Hanya
pada-Mu harapan aku panjatkan
MOHON MASUKANNYA
BalasHapusDisambut anak-anak lari telanjang. Dulu saya kecilbegitu menyambut hujan. Heheheh. Rindu saat-saat itu.
BalasHapusTapi jangan melakukan lagi nanti orang-orang pada lari menjauh he he he
HapusBagus puisinya, pengulangan kata hujan mengingatkan puisi2 lama.
BalasHapusBahasanya ringan dan cukup jelas pesannya.
gendhukgandhes odop7 grup tokyo.
Terima kasih
HapusSenangnya saat yang dinanti telah tiba. Hujan
BalasHapusSupaya tetap senang persiapkan segala sesuatu menyambut hujan
HapusTerima kasih
😍 oh hujaaan ...
BalasHapushujan di sore harii.......jadi kerasa banget vibe riang hujan di sore hari....
BalasHapusHujan di sore hari biasanya ada pelangi
BalasHapusKeren kak.
BalasHapusCuma di bait akhir ada bagusnya menurutku itu lebih di kias lagi kak. Terlalu vulgar soal bahasanya.
Maap ya ada masukan dikit