Sabtu, 26 Oktober 2019

Jaket





JAKET

Dani anak SMP kelas 7 yang baru berumur 12 tahun ini sudah pandai membawa motor.  Walaupun dilarang-larang untuk belajar motor karena masih anak-anak. Kakinya pun belum sampai betul menginjak dengan sempurna pada tanah ketika naik motor. Tapi tetap saja mencuri-curi membawa motor kakaknya. Jika kakaknya sedang tidur sepulang kerja sip malam. Kunci motornya tergeletak di meja, tanpa permisi kadang-kadang Dani mengambilnya sepulang sekolah.

Suatu hari Dani mengantar kakek ke dokter langganannya untuk kontrol. Setiap sebulan sekali kakeknya selalu mengecek kadar gula darah dan tekanan darahnya. Penyakit gula yang dideritanya mengharuskannya untuk kontrol setiap bulan.

“Dan, Bapak kamu kemana?” Tanya Kakek pada Dani yang lagi makan sepulang sekolah.

“Belum pulang Kek, masih di sawah mungkin!”Jawab Dani di meja makan.

“Kalau Ibu memang kemana Kek? Dari tadi tidak terlihat.” Dani balik bertanya.

“Ibumu tadi ikut mobil Wa Asep katanya mau kondangan keponakan Wa Asep mau menikah.” Jawab Kakek.

“Oh jadi Kakek dari tadi sendiri di rumah?” Tanya Dani lagi.

“Iya, tidak lama sih, setelah ibumu pergi tak lama berselang kakakmu pulang kerja, cuma makan kayanya langsung tidur di kamarnya. ” Jawab Kakek.

“Dan kamu bisa motor kan?” Tanya Kakek

“Bisa, memangnya kenapa Kek?” Dani balik bertanya.

“Antar Kakek ke dokter yu jadwal kontrol hari ini, Kakek jalan ke sananya cape jalurnya tidak ada angkutan umum.” Pinta Kakek pada Dani.

“Hayu Kek!” Jawab Dani.

“Tunggu sebentar ya, Kakek ngambil jaket dulu.” Kata Kakek sambil kembali ke kamar mau mengambil jaket. Bulak-balik Kakek mencari jaket belum ditemukan juga. Dani mencoba membantu mencari jaket Kakek. Hampir semua lemari dibuka. Di kursi, di kamar bahkan sampai ke keranjang tempat cucian dicari-cari tidak ditemukan.  

“Dan, coba telepon ibumu menyimpan jakek kakek dimana?” Pinta Kakek pada Dani.

Dani menurut menelepon ibunya menanyakan jaket Kakek. Kata Ibu biasanya digantungan baju di kamar Kakek. Tapi dicari-cari tak juga ditemukan. Karena sudah lama dicari tidak ditemukan juga. Akhirnya Dani menyarankan Kakek supaya memakai jaket punya kakak Dani. Dan akhirnya mereka pun berangkat.

Setibanya di tempat praktek dokter, Kakek turun dari motor. Ketika mau masuk dipintu pendaftaran, Kakek bukannya masuk dan mendaftar malah jongkok di depan pintu sambil memperhatikan sesuatu. Dani heran lalu beranjak mendekati Kakek. Dani tersenyum getir melihat Kelakuan Kakeknya. Kakeknya sedang memperhatikan kesedan di depan pintu. Di sana teronggok manis jaket Kakek yang sangat dikenalinya. Pantesan tadi dicari di rumah seheboh apapun tak mungkin dapat ditemukan.

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...