Jumat, 13 Desember 2019

Ulasan Cerita Anak


ULASAN CERITA ANAK DENGAN JUDUL BELAJAR MENULIS
KARYA WAKHID SYAMSUDIN
oleh Nyi Heni



Teman-teman mudah-mudahan kabar semuanya baik ada dalam keadaan sehat dan terus semangat untuk berkarya.

Pada kesempatan ini saya mau belajar mengulas cerita anak yang telah berhasil dimuat di media cetak. Cerita yang akan diulas yaitu cerita anak dengan judul “Belajar Menulis” hasil buah pena dari Wakhid Syamsudin. Cerita ini telah berhasil dimuat di harian Solopos Minggu Rublik anak edisi 4 Agustus 2019.

Tema
Tema cerita yang diambil adalah belajar menyelesaikan masalah. Sungguh suatu cerita yang diambil dari kegiatan sehari-hari, tapi penuh dengan pendidikan karakter positif yang sangat berguna untuk diterapkan pada anak kita.


Latar
a.    Latar tempat yang digambarkan di rumah. khususnya di ruang kerja ayah dengan komputer sebagai ciri khas alat kerjanya.
b.   Latar waktu tidak disinggung secara khusus tapi melihat situasi kondisinya diperkirakan sore hari. Biasanya sore hari anak-anak pulang bermain.
c.  Latar suasana diawali dengan cemberut menggambarkan suatu perasaan yang kurang menyenangkan yang diperlihatkan oleh Haikal tokoh utama dari cerita ini. Tapi akhirnya menjadi gembira ketika tulisan pertama Haikal dimuat disebuah harian. 

Tokoh 
a.    Haikal tokoh utama yang merasa iri pada temannya Bara yang selalu dibelikan mainan oleh orang tuanya. Sementara dia dianjurkan menabung dulu kalau mau membeli mainan mahal.

b.      Bapak yang digambarkan sebagai bapak yang perhatian. Hal ini terlihat dari dialog:
Haikal pulang dari rumah Bara dengan wajah cemberut. Ayah yang sedang mengetik di depan komputer segera menyapanya, “Anak Ayah kenapa, nih? Kok cemberut?

Walaupun sedang bekerja tapi masih dapat menyapa putranya yang baru datang. Dan melihat wajah cemberut putranya yang menandakan ada hal yang kurang enak dihatinya.
Ayah juga menasehati agar tidak iri pada orang lain. Jika menginginkan sesuatu sebaiknya menabung seperti yang dianjurkan ibunya. Disini ada penekanan pada pendapat ibunya menandakan ada keselarasan pendidikan antara bapak dan ibu.


Selain menganjurkan menabung bapak juga mengusulkan solusi. Solusi yang diusulkan agar menulis dan tulisannya dikirimkan ke media cetak berbayar. Uang sebagai motivasi awal bagi Haikal memulai menulis. Tapi yang penting adalah membiasakan anak untuk berani memulai, menumbuhkan rasa percaya diri, dan berusaha mencapai apa yang diinginkan.


c.       Tokoh Ibu yang digambarkan bapak yang menerapkan disiplin dan membiasakan menabung. Satu hal yang perlu disadari oleh orang tua bahwa dalam menerapkan pendidikan terhadap anak perlu adanya kordinasi dan kesepahaman antara bapak dan ibu, sehingga tidak membingungkan anak. 

Alur
Alur maju yang digunakan dalam cerita ini memudahkan pembaca mengikuti ceritanya. Demikian juga dalam menangkap pesan yang disampaikan.

Sudut Pandang
Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga di luar cerita. Seakan-akan penulis menceritakan pengalaman orang lain.


Amanat
Amanat yang disampaikan penuh dengan pendidikan karakter sebagai pengarah kepribadian anak. Amanat yang saya pahami antara lain:
a.       Belajar menyampaikan ide dan pemikiran dalam bentuk tulisan maupun lisan.
b.      Tidak perlu iri terhadap yang dimiliki orang lain.
c.       Belajar menabung untuk mencapai satu tujuan.
d.      Memaknai sabar jika tujuan belum tercapai.


Demikianlah ulasan yang dapat saya buat semoga bermanfaat . Mohon maaf pada penulis  cerita Belajar Menulis Wakhid Syamsudin bila tulisan saya yang sangat sederhana ini kurang berkenan.  

#kelasfiksi
#OneDayOnePost7


1 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...