Malam Pertama
Setelah sujud Isya dan memanjatkan doaku berakhir. Aku dekati lagi benda pipih warna hitam kesayanganku yang tadi sempat ditinggalkan. Sambil menunggu waktu pelatihan dibuka pemberi materi malam ini, aku membuka youtube nonton drama “My Little Happiness” cerita tentang seorang dokter bedah dengan mahasiswi hukum yang sedang magang di Rumah Sakit yang sama. Sesekali kupantengi grup whatsApp “KELAS MENULIS DIARPUS” memulai percakapan.
Sepuluh
menit sebelum mulai, Pemateri memberi salam dan membagikan link Gol A Gong untuk
jadi cemilan sebelum menu utama dibagikan. Drama “My Little Happiness” aku
tutup sementara dan beralih ke Gol A Gong.
Wow
aku terpana walau sebagai pemantik tapi membuat terpesona. Ternyata hal yang biasa
kulihat sepintas, kalau dilihat oleh seorang penulis handal menjadi akan
menjadi luar biasa. Membuatku tersadar dari mimpi sukses dengan piala besar dan
hadiah, kembali pada kenyataan di atas tempat tidur kontrakan yang sederhana.
Tepat
waktu menunjukan pukul 20.00 WIB di wilayahku. Pemateri kembali menyapa
mengalihkan perhatianku dari Gol A Gong. Pemateri mengajak jalan dipertemuan
pertama padahal jarak yang ditempuh jauh. Sungguh luar biasa he he he.
Dengan
gaya santai kaya di pantai tapi serius memberi plus plus plus. Diawali dengan
bertanya apa motivasi ikut kelas menulis perpustakaan pada para peserta pelatihan. Beragam jawaban
diberikan, berbagai keinginan dikemukakan, dari sekian pendapat yang dilontarkan ada satu kesamaan
yang dapat disimpulakan yakni kami ingin banyak berkarya dan karya kami dapat
dinikmati banyak orang dan bermanfaat.
Seseorang
yang mau memulai menulis biasanya dihantui berbagai ketakutan. Diantaranya takut
salah atau keliru, takut jelek dan dicaci orang, takut tidak istimewa, takut
dianggap tidak penting, takut sudah ditulis orang lain, dan berbagai ketakutan
lainnya. Aku pun diawal-awal ketika mau memulai menulis mengalami hal yang sama.
Aku rasa wajarlah sangat manusiawi sekali.
Karena
ketakutan-ketakutan tadi mengakibatkan malas memulai menulis, malas mencatat
peristiwa, malas membuat diari, malas menulis jurnal, malas membaca, malas
mengolah ide dan berakhir semua tulisan yang digarap jadi mangkrak. Bahkan yang
lebih parah lagi jadi menunda menulis, tidak jadi menulis dan akhirnya tidak
menulis-menulis deh.
Nah
langkah awal agar tulisan yang dibuat tidak berakhir mangkrak. Segala ketakutan
yang menghantui harus dihempaskan dulu dari diri sendiri. Aku diberi bocoran
oleh penulis kahot baik hati. Kelahiran
Bandung tapi tinggal di Sukabumi. Hasil karyanya sudah tersebar ke seluruh Indonesia
bahkan luar negeri. Baik hatinya penulis ini walau karyanya sudah melanglang
buana, tapi masih mau mengayomi kami
pembelajar menulis tanpa nama, yang belum jadi siapa-siapa dengan sabar dan
telaten.
Aku
masih ingat pelajaran pertama yang diberikan, yaitu tulis,
kirim, lupakan. tiga kata keramat inilah yang memacu diriku berani untuk
membuat tulisan dan menuntaskannya tanpa ketakutan. Biarkanlah tulisannya
menemukan pembacanya sendiri. Entah sehari, seminggu, sebulan, setahun atau
bahkan kau sendiri yang menulisnya sudah lupa, baru tulisanmu menemukan
pembacanya.
Setelah
menemukan tiga kata keramat inilah keberanianku menulis berdatangan.
Mudah-mudahan pengalaman kecil ku ini bisa menular pada pemula-pemula yang
cinta aksara dan berani menghasilkan karya. Karya-karya yang mengobarkan
semangat jiwa muda, karya-karya yang menyebarkan manfaat sampai akhirat, karya
yang banyak menyelamatkan umat. Amiin.
Ada
beberapa tujuan menulis yang perlu diketahui diantaranya: Tujuan menulis untuk
menginformasikan, yaitu agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan
mempunyai pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat terjadi di muka bumi
ini.
Ada
pula tujuan menulis untuk membujuk, penulis harus dapat mempengaruhi pembaca
agar mendukung atau menyetujui apa yang penulis kemukakan dalam tulisannya. Di
sini penulis harus mampu menyajikan tulisan dengan gaya bahasa menarik, akrab,
bersahabat dan mudah dicerna.
Selain
itu tujuan menulis juga untuk mendidik. Melalui tulisan yang disajikan para
pembaca dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan bertambah kecerdasannya. Hal
ini dapat mengakibatkan seseorang lebih terbuka dan toleransi, menghargai
pendapat orang lain dan cenderung lebih rasional.
Ada
juga yang bertujuan menulis untuk menghibur. Tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat
membuat pembacanya tertawa, tersenyum senang dan merasa bahagia.
Itulah
hasil pengalamanku belajar menulis dimalam pertama yang dapat aku cerna dan
bagikan. Selamat belajar dan terus berlatih.
#KMP4diarpus
#KMP2021
#abadidalamfiksi
#NyiHeni
Mohon masukannya ya
BalasHapusNon ini selalu keren ya 🥰
BalasHapus