Rabu, 28 April 2021

Nuzulul Quran

 

NUZULUL QURAN

MALAM TURUNNYA WAHYU ALLAH KE LANGIT DUNIA

 

Kami baru saja selesai mengaji dan membaca doa mengakhiri bacaan hari ini. Tiba-tiba Bu Ustazah berbicara.

“Anak-anak masih ada waktu duapuluh menit sebelum waktu Asar. Kita diskusi dulu yu !” Ajak Bu ustazah  pada Kami yang masih membereskan peralatan masing-masing.

“Baik Bu” jawab Kami serempak.

“Nah yang laki-laki duduk sebelah kanan Ibu, yang perempuan duduk sebelah kiri Ibu. Kita duduk berhadapan dengan posisi melingkar. Tolong anak-anak yang sudah besar bantu Ibu mengatur lingkarannya.” Perintah Bu Ustazah pada Kami.

Aku ikut membantu membereskan posisi duduk anak-anak. Dan Aku sendiri duduk di ujung tengah bersebelahan dengan anak laki-laki. Tepat di depan berhadapan dengan Bu Ustazah.

“Kita mulai ya, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.” Bu Ustazah memulai acara diskusi.

“Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.” Jawab Kami serempak.

“Ada yang tahu istilah nuzulul Quran?” Tanya Bu Ustazah pada Kami.

“Turunnya Al Quran” Rendi menjawab pertanyaan Bu Ustazah.

“Betul kata Rendi, Nuzulul Quran adalah turunnya Al Quran. Lengkapnya begini, Nuzulul Quran berasal dari kata Nuzul  artinya menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sedangkan Al Quran adalah Kitab suci umat Islam. Jika digabungkan Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran dari Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di muka bumi. “ Bu Ustazah menjelaskan panjang lebar.

Aku mendengarkan penjelasan Bu Ustazah sambil mencatat.  Untung Aku selalu membawa buku catatan dan pulpen di dalam tas gendongku. Jadi jika diperlukan sewaktu-waktu tinggal mengambil.

“Kapan pertama kali Al Quran turun” Bu Ustazah bertanya lagi.

“Tanggal 17 Ramadan.” Jawab anak-anak serempak hampir semuanya menjawab.

“Dimana pertama kali Al Quran diturunkan?” Bu Ustazah bertanya lagi.

“Di Guha Hira” kembali jawab anak-anak serempak.

“Surat apa dan berapa ayat Al Quran yang pertama turun?” Tanya Bu Ustazah lagi.

Anak-anak semuanya diam tidak ada yang menjawab pertanyaan Bu Ustazah.

“Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5” Jawabku pelan ragu-ragu takut salah.

“Ya benar jawaban Alisyia, yaitu Surat Al Alaq ayat satu sampai lima.” Walaupun jawabanku pelan Bu Ustazah dapat mendengarnya, dan membenarkan jawabanku.

“Amalan apa saja yang dapat dilakukan pada malam Nuzulul Quran?” Tanya Bu Ustazah lagi.

“Memperbanyak membaca Al Quran” Jawab Rofik sambil mengacungkan tangan.

“Betul apalagi amalan pada malam Nuzulul Quran?” Bu Ustazah bertanya kembali sambil mengedarkan pandangannya melihat Kami semua.

“I’tikaf di Masjid, Bu”  jawab Ana yang duduk di sebelahku.

“Betul, I’tikaf di Masjid” Bu Ustazah membenarkan jawaban Ana.

“Satu lagi, apa kira-kira yang dapat dilakukan di malam Nuzulul Quran?” Ustazah bertanya kembali.

“Salat malam dan berdoa” jawabku mantap.

“Yes, betul semua. Jadi amalan yang dapat dilakukan pada malam Nuzulul Quran adalah pertama memperbanyak membaca Al Quran, kedua I’tikaf di Masjid sambil membaca Al Quran atau pun bersalawat, yang ketiga salat sunah malam dan berdoa. Nah itulah amalan yang dapat dilakukan pada malam Nuzulul Quran.” Jelas Bu Ustazah mengulas jawaban Kami tadi.

“Bu kalau perempuan boleh tidak i’tikaf di Masjid?” Tanya Alma sambil mengacungkan tangan.

“Boleh, perempuan juga boleh beri’tikaf di Masjid asal tidak sedang haid atau nifas.” Ustazah menjawab pertanyaan Alma.

“Tapi karena sekarang sedang pandemi covid-19, Ibu sarankan sebaiknya anak-anak di rumah saja bersama mama-mamanya. Biar bapak-bapak saja yang beri’tikaf di Masjid.” Saran Bu Ustazad pada Kami.

“Bu tadi mama membuat makanan agak banyak dari biasanya, katanya untuk yang beri’tikaf di Masjid. Maksudnya bagaimana Bu?” Tanya Ana penasaran.

“Eh maksudnya yang beri’tikaf kan terus membaca Al Quran, bersalawat dan salat malam, sepanjang malam. Kalau ada makanan, kalau mereka haus dan lapar bisa diselang dengan makan dan minum dulu di Masjid tanpa harus pulang dulu ke rumah untuk makan dan minum. Sehingga mereka konsentrasi dan tidak kelaparan atau kehausan dan terus beri’tikaf di Masjid.”  Jelas Ustazah dengan sangat jelas.

“Eh itu Pak Ustaz sudah di depan, berati sebentar lagi waktu Asar, Ibu tutup dulu diskusi hari ini, mudah-mudahan bermanfaat dan Kita sambung lagi dilain kesempatan. Mari kita akhiri dengan pembacaan Alhamdulillah bersama. Alhamdulillahillahi rrabil aalamiin. Billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuhu.” Tutup Bu Ustazah.

“Waalaikum salam warrahmatullahi wabarrakatuhu.” Jawab Kami semua. Lalu berkeliling mencium punggung tangan Bu Ustazah yang diawali oleh anak perempuan yang paling dekat dengan Bu Ustazah.

Lalu Kami pun bersiap untuk melaksanakan salat Asar berjamaah.

#KMP4diarpus

#KMP2021

#abadidalamfiksi

#NyiHeni

# NuzululQuran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...