Jumat, 07 Mei 2021

OPOR


OPOR

SAYA SUKA... SAYA SUKA....

 

 

“Assalamualaikum” Terdengar yang mengucap salam di luar.

 

Kami sedang membaca Al Quran, menyicil tadarus dengan harapan dapat khatam dalam sebulan Ramadan ini. Kalau Bunda sih mau yang kedua kali dalam bulan Ramadan ini khatam Al Quran nya.

 

“Bu seperti ada yang mengucap salam” Kataku pada Bunda yang masih mengaji.

 

“Coba lihat mungkin ada tamu.” Jawab Bunda.

 

“Assalamualaikum” Kembali terdengar yang mengucap salam.

 

“Benar Bun ada tamu” Jawabku sambil menyimpan Al Quran. Lantas membuka mukena dan melipatnya kembali, lalu disimpan di atas meja yang khusus disiapkan untuk menyimpan alat salat. Sambil memakai kerudung instan Aku bergegas mendekati pintu dan membukanya.

 

“Waalaikum salam. Eh ada Bu Maryam, silahkan masuk” Kataku menyambut Bu Maryam yang duduk di teras depan. Aku membukakan pintu lebar-lebar dan mempersilahkan Bu Maryam duduk.

 

“Sebentar ya Bu, Saya panggilkan dulu Bunda.” Pamit ku pada Bu Maryam mau memanggil Bunda. Setelah Bu Maryam duduk.

 

“Iya, terima kasih Sayang.” Jawab Bu Maryam sambil menyimpan rantang susun di meja tamu.

 

Aku berjalan menuju musola rumah. Ternyata Bunda sudah selesai membaca Al Qurannya dan sedang melipat mukenanya.

 

“Bun ada Bu Maryam di depan.” Beritahuku pada Bunda.

 

“Ya tunggu sebentar” Jawab Bunda masih melipat mukenanya.

 

Tak lama Bunda ke depan dan Aku mengikuti dibelakangnya.

 

“Eh ada Bu Maryan, bagaimana sehat?” Tanya Bunda sambil bersalaman.

 

“Alhamdulillah sehat, Bu Aisyah sekeluarga juga sehat?” Bu Maryam balik bertanya.

 

“Alhamdulillah Kami juga sehat.” Jawab Bunda lagi.

 

“Langsung saja ya takut keburu sore. Oh iya ini saya mau ada keperluan, pertama saya mengucapkan terima kasih, masakannya yang kemarin sore yang diantar oleh Alisyia enak sekali, dagingnya empuk, walau saya dan bapak giginya sudah tinggal beberapa masih bisa menikmati dan tidak pedas jadi aman diperut saya dan Bapak.” Jelas Bu Maryam panjang lebar.  

 

“Oh Alhamdulillah kalau begitu, saya senang masakan saya bisa dinikmati oleh Bapak dan Ibu.” Jawab Bunda.

“Dan ini masakan Ibu, semoga dapat diterima dan rasanya juga tidak mengecewakan.” Lanjut Bu Maryam sambil menyerahkan rantang susun berwarna putih.

 

“Oh terima kasih jadi merepotkan” Jawab Bunda sambil menerima rantang dengan gambar buah apel.

 

“Kak ini pindahin tempatnya langsung cuci dengan bersih ya.” Bunda menyerahkan rantang padaku.

 

Aku pun menerima rantang yang diserahkan Bunda dan berjalan ke ruang makan.

 

“Wah ada opor” hampir saja Aku berteriak kegirangan melihat opor ayam dengan goreng bawang di atasnya. Wanginya semerbak langsung paralel pada perut yang terasa melilit.

 

“Astagfirullah, ingat, ingat waktu berbuka masih jauh, tahan, tahan itu godaan syetan,” Aku membujuk diri sendiri dalam hati.

 

Rantang pertama opor ayam aku pindahkan pada mangkuk besar. Rantang kedua ada bihun dengan wortel, jamur kuping, dan brokoli. Rantang ketiga tempe dengan kacang panjang . Dan yang terakhir kerupuk warna-warni yang Aku pindahkan pada toples bersih.

 

Setelah selesai Aku mencuci rantangnya, lalu dilap dengan serbet bersih. Kemudian Aku menyusun kembali seperti asalnya. Ku bawa lagi ke depan menghampiri Bunda dan Bu Maryam yang masih mengobrol.

 

“Sudah selesai Kak?” Tanya Bunda padaku yang menghampirinya.  Aku mengangguk dan menyimpan rantang tadi di meja.

 

“Kak, Bu Maryam minta tolong agar Kakak mau mengantar makanan yang Bu Maryam masak pada tetangga. Kaya kemarin Bunda.” Pinta Bunda sambil memegang tanganku.

 

“Iya Nak, tolong ya. Kalau Ibu yang mengantar, Ibu suka pegal-pegal kalau berjalan terlalu jauh. Nyuruh bapak nggak mau katanya masa bapak-bapak mengantar makanan, malu katanya. Terus mau menyuruh Ibu-ibu tetangga kasian mereka harus menyiapkan untuk berbuka keluarganya. Jadi tolong ya Nak.” Bu Maryam memohon padaku sambil  menangkubkan kedua tangannya di depan dada.

 

“Kalau Bunda mengizinkan Kakak sih dengan senang hati mau membantu.” Jawabku santai.

 

“Boleh Kak, malah Ibu juga senang kalau Kakak mau membantu dan berbuat baik pada orang lain.” Jawab Bunda lagi.

 

“Kalau begitu sekarang Nak Alisyia ikut dengan Ibu ke rumah, ya. Bu permisi terima kasih, maaf telah merepotkan. Dan Nak Ais nya Ibu pinjam dulu.” Pamit Bu Maryam.

 

“Iya Bu, terima kasih kembali, jangan sungkan kalau perlu apa-apa datang saja ke sini. mudah-mudahan Kami bisa membantu.” Jawab Bunda.

 

Aku pun berangkat mengikuti Bu Maryam menuju rumahnya. Setelah salam pada Bunda.

  

#KMP4diarpus

#KMP2021

#abadidalamfiksi

#NyiHeni

#Opor

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...