Jumat, 04 Oktober 2019

ADAPTASI CERITA LUTUNG KASARUNG 3 (AKHIR)




ADAPTASI CERITA LUTUNG KASARUNG 3
(AKHIR)

Setelah berpikir agak lama, Raja berdiri dari Singgasananya dan berkata:
“Baiklah selanjutnya pada saat ini akan saya putuskan siapa yang akan menggantikan saya menjadi Raja di Kerajaan ini. Setelah mendengar pendapat para punggawa yang hadir, maka akhirnya saya putuskan bahwa yang akan menggantikan saya menjadi Raja adalah Putri Purbasari.” Raja mengumumkan keputusannya.

Hadirin yang ada dalam pertemuan itu bersorak sorai merasa gembira dan setuju dengan keputusan Raja.

Putri Purbasari maju kedepan dan bersimpuh dihadapan Raja lalu berkata” Maafkan hamba Paduka bukan hamba membangkang terhadap keputusan Raja. Atau tidak menghormati terhadap semua yang telah Paduka pertimbangkan. Mohon ampun sekali lagi. Hamba mohon berilah kesempatan sekali lagi pada Kakanda Putri Purbalarang untuk memimpin Kerajaan ini. Hamba yakin Kakanda Putri Purbalarang akan lebih bijaksana dan mampu memimpin Kerajaan ini lebih baik lagi. Berilah Kakanda kesempatan sekali lagi.” pinta Putri Purbasari diluar dugaan semua hadirin.

Putri Purbalarang pun maju kedepan mendekati Putri Purbasari “Tidak Adinda Putri Purbasari Adinda layak untuk memimpin Kerajaan ini. Apa yang Adinda lakukan telah membuktikan bahwa Adinda layak dan mampu untuk memimpin kerajaan ini menggantikan Ayahanda.” Tegas Putri Purbalarang.

Ketika suasana gaduh menyaksikan pembicaraan kedua Putri Raja tersebut. Raja menjadi bimbang apa yang dikatakan kedua putrinya memang tepat. Lalu Raja mengajak Para Punggawa Kerajaan untuk bermusyawarah.

Suasana masih riuh rendah dengan pembicaraan sekitar Putri yang akan menggantikan Raja. Tiba-tiba Pengawal Penjaga Pintu masuk dan memberi laporan ada rombongan tamu dari Kerajaan Seberang. Dan meminta izin untuk masuk. Raja memberi isyarat pada Penjaga Pintu supaya tamunya diperkenankan untuk masuk.

 Hadirin yang tadi bergemuruh kembali hidmat, semua mata tertuju pada pintu masuk ingin tahu siapa tamu dan apa maksudnya. Setelah pintu dibuka Para Pengawal masuk diikuti oleh seorang pemuda tampan dan gagah dengan baju kerajaan yang mewah dan lengkap. Dibelakangnya diiringi  oleh dayang-dayang yang membawa baki bawaan. Diikuti oleh Para Pengawal dengan senjata lengkap. Setelah Para tamu duduk ditempat yang telah disediakan. Juru bicara Kerajaan maju ke depan dan berbicara.

“Saya atas nama Raja Prabu Tapak Agung mengucapkan selamat datang di Kerajaan Pasundan. Mohon maaf bila penerimaannya kurang memuaskan. Selanjutnya mohon dari pihak tamu memperkenalkan diri nama dan dari mana serta maksud kedatanganya mau apa? kepada perwakilan dipersilahkan.” Juru bicara mempersilahkan pihak tamu untuk berbicara.

“ Perkenalkan Kami atas nama Raja Sri Baduga Maharaja dari Kerajaan Pakuwan Pajajaran. Bermaksud meminang Putri Purbasari untuk menjadi Permaisuri dari Putra Mahkota Surawisesa. Beberapa waktu lalu Putra Mahkota tinggal di kerajaan ini mengujud seekor kera hitam yang tersesat ketika kebakaran hutan.  Putra Mahkota mewujud seperti itu ingin menemukan wanita yang tulus mencintainya. Dan menurut Putra Mahkota cinta itu ada di hati Putri Purbasari.” Juru bicara dari Kerajaan Pakuan Pajajaran  memperkenalkan diri dan mengemukakan maksudnya.

Hadirin seakan sulit bernapas menunggu pembicaraan juru bicara lantaran ingin tahu apa maksud kedatangannya. Setelah juru bicara selesai mengemukakan maksudnya, hadirin seakan berlomba mengambil napas panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan, dan merasakan lega dihatinya. Begitu pula dengan Putri Purbasari dan Putri Purbalarang.

Singkat cerita Putri Purbasari menerima pinangan Putra Mahkota Surawisesi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Setelah diadakan Pesta pernikahan kedua Putri Raja dan mengadakan pesta selama tujuh hari tujuh malam. Selesai acara Pesta Putri Purbalarang dinobatkan sebagai Ratu yang memimpin Kerajaan Pasundan didampingi suaminya menggantikan ayahandanya Raja Prabu Tapak Agung yang mulai uzur.

Sedangkan Putri Purbasari pindah ke Kerajaan Pakuan Pajajaran mendampingi suaminya Raja Pakuan Pajajaran yang diturunkan dari ayahandanya Sri Baduga Maharaja. Kedua Kerajaan itu pun bersahabat terjalin kerjasama baik ekonomi, pertahanan, kebijakan perbatasan dan juga pendidikan. Semua  penduduknya hidup rukun, bahagia, sejahtera, adil dan makmur.

Sekian
oooooooooooooooooooOOOoooooooooooooooo

5 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...