ADAPTASI CERITA LUTUNG KASARUNG
Di Tatar Pasundan ada Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Tapak Agung.
Raja yang termashur dengan Sifatnya yang bijaksana ini mempunyai dua putri yang
cantik jelita bernama Putri Purbalarang dan adiknya Putri Purbasari.
Raja sudah merasa tidak mampu memimpin rakyatnya karena sudah terlalu tua
dan sakit-sakitan. Raja bermaksud menurunkan tahtanya pada putri bungsunya
Putri Purbasari. Sebelum diumumkan didepan para punggawa kerajaan Raja
memanggil kedua putrinya untuk menghadap.
“Ada apa ayahanda
memanggil kami berdua.” tanya Putri Purbalarang setelah berada
dihadapan Raja.
“Ayah sudah tua dan
sakit-sakitan, ayah akan menyerahkan tahta kerajaan pada kalian, Ayah ingin
kedua putri ayah mempersiapkannya.” Perintah Raja pada putri-putrinya.
“Baiklah ayah aku Purbalarang
sudah siap menerima tahta dari ayah.” kata Putri Purbalarang percaya diri tahta
akan diberikan padanya.
Sementara
Putri Purbasari hanya diam menunggu titah ayahnya. “Bagaimana denganmu
Purbasari?” tanya Raja pada putri bungsunya.
“Aku terserarah ayah
saja jika ayah percaya pada Putri Purbalarang aku setuju saja.” jawab putri Putri Purbasari.
Sebenarnya
Raja sudah punya penilaian pada kedua putrinya. Raja tidak mau menyerahkan
tahta kerajaan pada putri sulungnya Putri Purbalarang karena tahu sifat
Putri Purbalarang ceroboh, kurang teliti dan tidak bijak. Sementara kalau
diberikan pada Putri Purbasari putri bungsunya,
Raja takut Putri Purbalarang menjadi murka dan mencelakai
putri bungsunya Putri Purbasari.
“Baiklah
ayah akan berpikir dan berdoa meminta petunjuk pada Allah agar dapat memutuskan
yang terbaik untuk semuanya selama sebulan. Selama itu semua urusan kerajaan
ayah serahkan pada kalian berdua.” Raja memutuskan.
Setelah
Raja menyerahkan segala urusan kerajaan pada mereka. Putri Purblarang yang
selalu duduk di Singgasana Kerajaan. Putri Purbalarang hanya menerima laporan
dari orang-orang terdekatnya. Selain itu Putri Purbalarang
hanya mengunjungi satu pesta ke pesta lainnya. Hampir tiap malam Putri Purbalarang pergi ke pesta bersama kekasihnya.
Sedangkan kalau ada masalah di kerajaan Purbalarang hanya menyuruh petugas
kerajaan untuk menyelesaikannya.
Berbeda
dengan Putri Purbasari, hampir tidak pernah duduk di Singgasana Kerajaan.
Setiap hari berkeliling melihat desa-desa di kerajaannya. Suatu hari ketika dia
berjalan diperbatasan kerajaan Putri Purbasari yang ditemani oleh Pamannya Pengawal
mampir di kedai kopi. Tak sengaja Putri Purbasari mendengar warga yang sedang
minum kopi disitu berbincang.
“Kang
maaf ya kayaknya untuk musim sekarang aku tak dapat bayar utang panenku gagal
tahun ini.” Kata seorang tamu laki-laki setengah baya pada pemilik kedai.
“Memangnya
mengapa?” tanya pemilik kedai kopi penasaran.
“Diserang
hama tikus rusak semua tanaman padi kami.” jelas laki-laki tadi.
“Kang,
saya nunggak dulu ya!” Kata laki-laki tadi sambil meninggalkan kedai kopi.
“Iya
bereslah.” Jawab pemilik kopi sambil membereskan gelas bekas pelanggannya.
Putri Purbasari
didampingi Paman Pengawal merasa penasan lalu mereka mengikuti laki-laki
setengah baya tadi. Sesampainya di kampung laki-laki tadi Putri Purbasari dan Paman Pengawal melihat langsung sawah
para petani yang terkena hama. Paman Pengawal mengenalkan Putri Purbasari sebagai putri kerajaan. Lalu memerintahkan
supaya kepala suku mengumpulkan warganya.
Putri Purbasari
dan Paman Pengawal memberi penyuluhan agar warga menanam padinya secara
bersamaan. Agar pada saat panen tidak terlalu rusak diserang hama tikus. Dan
sebelum menanam padi masyarakat bergotong-royong memburu tikus dulu secara
serentak.
Putri Purbasari dan Paman Pengawal melanjutkan perjalanan.
Tak terasa mereka berjalan hingga ke dusun dekat hutan. Ketika sedang berjalan
mereka mendengar suara kera yang mendekat. Paman Pengawal
mendekati asal suara, terlihat ada seekor kera yang duduk sendiri terlihat
sedih dan letih seakan sudah mengadakan perjalanan jauh. Putri Purbasari yang melihat kera sedih dan kelelahan lalu
memberikan makanan dan minuman pada kera. Setelah makan dan minum Sang Kera
menuntun Paman Pengawal mengajak mengikuti langkahnya tak berapa lama
langkahnya terhenti dan menunjuk ke dalam hutan terlihat asap mengepul dari
kejauhan ternyata ada kebakaran hutan.
Putri Purbasari dan Paman Penjaga bermaksud mau melanjutkan
lagi perjalanan, tapi Sang Kera seakan tidak mau ditinggalkan, tangannya lalu
memegang tangan Putri Purbasari seakan ingin diajak pergi bersama. Melihat
pemandangan seperti itu Paman Pengawal membiarkan Putri Purbasari membawa kera
tadi dan mereka pun melanjutkan lagi perjalanan menuju Istana. Dan Putri
Prubasari menyebutnya ‘lutung kasarung’ artinya kera yang tersesat. Selama
dalam perjalanan Putri Purbasri mendapat laporan dari warga banyak hewan buas
turun gunung yang merusak tanaman dan ternak mereka.
Putri
Purbasari mendapat saran dari Lutung Kasarung agar warga membuat pagar yang
tinggi dan kokoh untuk melindungi tanaman dan rumah mereka dari serangan
binatang buas. Dan Putri memimpin langsung waktu pembuatanya.
Lutung
Kasarung selalu mengikuti dimana pun Putri Purbasari berada. Seakan menjadi
pelayan yang setia semua keperluan Putri selalu dia penuhi. Lutung Kasarung
menjadi pengawal yang berani. Beberapa kali Putri mau mendapat kecelakaan
Lutung Kasarung yang menolong. Beberapa kali Putri Purbasari mendapat masalah
mengenai rakyatnya dengan bijaksana Lutung Kasarung memberikan pertimbangan dan
solusi.
Waktu
sebulan yang dijanjikan Paduka Raja sudah habis. Paduka Raja memanggil kedua putrinya
untuk menghadap. Dan mengundang semua Punggawa Kerajaan untuk hadir dalam acara
tersebut. Setelah keduanya putrinya berada dihadapan Raja bagaimanakah kisah selanjutnya ???
Apakah Putri Purbasari atau Putri Purbalarang yang duduk di Tahta Singgasana? dan bagaimana akhir ceritanya? ikuti kelanjutannya.
Apakah Putri Purbasari atau Putri Purbalarang yang duduk di Tahta Singgasana? dan bagaimana akhir ceritanya? ikuti kelanjutannya.
Ada typo pemakaian huruf kapital. Selebihnya bagus. Pemenggalannya juga pas untuk cerbung, buat penasaran
BalasHapusSipp, 🙆
BalasHapusMgkn tanda tanya-nya cukup satu saja, 🙏😅
Ini masih lanjut y kak. Btw, lutungnya bisa bicara kah? 😊👍
BalasHapusmasih lanjut, he he lutungnya bisa bicara tapi hanya Putri Purbasari yang mengerti he he
Hapus