Kamis, 03 Oktober 2019

ADAPTASI CERITA LUTUNG KASARUNG 1



ADAPTASI CERITA LUTUNG KASARUNG 

Di Tatar Pasundan ada Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Tapak Agung. Raja yang termashur dengan Sifatnya yang bijaksana ini mempunyai dua putri yang cantik jelita bernama Putri Purbalarang dan adiknya Putri Purbasari.

Raja sudah merasa tidak mampu memimpin rakyatnya karena sudah terlalu tua dan sakit-sakitan. Raja bermaksud menurunkan tahtanya pada putri bungsunya Putri Purbasari. Sebelum diumumkan didepan para punggawa kerajaan Raja memanggil kedua putrinya untuk menghadap.

“Ada apa ayahanda memanggil kami berdua.” tanya Putri Purbalarang setelah berada dihadapan Raja.

“Ayah sudah tua dan sakit-sakitan, ayah akan menyerahkan tahta kerajaan pada kalian, Ayah ingin kedua putri ayah mempersiapkannya.” Perintah Raja pada putri-putrinya.

“Baiklah ayah aku Purbalarang sudah siap menerima tahta dari ayah.” kata Putri Purbalarang percaya diri tahta akan diberikan padanya.

Sementara Putri Purbasari hanya diam menunggu titah ayahnya. “Bagaimana denganmu Purbasari?” tanya Raja pada putri bungsunya.
“Aku terserarah ayah saja jika ayah percaya pada Putri Purbalarang aku setuju saja.” jawab putri Putri Purbasari.  

Sebenarnya Raja sudah punya penilaian pada kedua putrinya. Raja tidak mau menyerahkan tahta kerajaan pada putri sulungnya Putri Purbalarang karena tahu sifat Putri Purbalarang ceroboh, kurang teliti dan tidak bijak. Sementara kalau diberikan pada Putri Purbasari putri bungsunya, Raja takut Putri Purbalarang menjadi murka dan mencelakai putri bungsunya Putri Purbasari.

“Baiklah ayah akan berpikir dan berdoa meminta petunjuk pada Allah agar dapat memutuskan yang terbaik untuk semuanya selama sebulan. Selama itu semua urusan kerajaan ayah serahkan pada kalian berdua.” Raja memutuskan.

Setelah Raja menyerahkan segala urusan kerajaan pada mereka. Putri Purblarang  yang selalu duduk di Singgasana Kerajaan. Putri Purbalarang hanya menerima laporan dari orang-orang terdekatnya. Selain itu Putri Purbalarang hanya mengunjungi satu pesta ke pesta lainnya. Hampir tiap malam Putri Purbalarang pergi ke pesta bersama kekasihnya. Sedangkan kalau ada masalah di kerajaan Purbalarang hanya menyuruh petugas kerajaan untuk menyelesaikannya.

Berbeda dengan Putri Purbasari, hampir tidak pernah duduk di Singgasana Kerajaan. Setiap hari berkeliling melihat desa-desa di kerajaannya. Suatu hari ketika dia berjalan diperbatasan kerajaan Putri Purbasari yang ditemani oleh Pamannya Pengawal mampir di kedai kopi. Tak sengaja Putri Purbasari mendengar warga yang sedang minum kopi disitu berbincang.
“Kang maaf ya kayaknya untuk musim sekarang aku tak dapat bayar utang panenku gagal tahun ini.” Kata seorang tamu laki-laki setengah baya pada pemilik kedai.
“Memangnya mengapa?” tanya pemilik kedai kopi penasaran.
“Diserang hama tikus rusak semua tanaman padi kami.” jelas laki-laki tadi.
“Kang, saya nunggak dulu ya!” Kata laki-laki tadi sambil meninggalkan kedai kopi.
“Iya bereslah.” Jawab pemilik kopi sambil membereskan gelas bekas pelanggannya.

            Putri Purbasari didampingi Paman Pengawal merasa penasan lalu mereka mengikuti laki-laki setengah baya tadi. Sesampainya di kampung laki-laki tadi Putri Purbasari dan Paman Pengawal melihat langsung sawah para petani yang terkena hama. Paman Pengawal mengenalkan Putri Purbasari sebagai putri kerajaan. Lalu memerintahkan supaya kepala suku mengumpulkan warganya.
            Putri Purbasari dan Paman Pengawal memberi penyuluhan agar warga menanam padinya secara bersamaan. Agar pada saat panen tidak terlalu rusak diserang hama tikus. Dan sebelum menanam padi masyarakat bergotong-royong memburu tikus dulu secara serentak.

Putri Purbasari dan Paman Pengawal melanjutkan perjalanan. Tak terasa mereka berjalan hingga ke dusun dekat hutan. Ketika sedang berjalan mereka mendengar suara kera yang mendekat. Paman Pengawal mendekati asal suara, terlihat ada seekor kera yang duduk sendiri terlihat sedih dan letih seakan sudah mengadakan perjalanan jauh. Putri Purbasari yang melihat kera sedih dan kelelahan lalu memberikan makanan dan minuman pada kera. Setelah makan dan minum Sang Kera menuntun Paman Pengawal mengajak mengikuti langkahnya tak berapa lama langkahnya terhenti dan menunjuk ke dalam hutan terlihat asap mengepul dari kejauhan ternyata ada kebakaran hutan.

Putri Purbasari dan Paman Penjaga bermaksud mau melanjutkan lagi perjalanan, tapi Sang Kera seakan tidak mau ditinggalkan, tangannya lalu memegang tangan Putri Purbasari seakan ingin diajak pergi bersama. Melihat pemandangan seperti itu Paman Pengawal membiarkan Putri Purbasari membawa kera tadi dan mereka pun melanjutkan lagi perjalanan menuju Istana. Dan Putri Prubasari menyebutnya ‘lutung kasarung’ artinya kera yang tersesat. Selama dalam perjalanan Putri Purbasri mendapat laporan dari warga banyak hewan buas turun gunung yang merusak tanaman dan ternak mereka.

Putri Purbasari mendapat saran dari Lutung Kasarung agar warga membuat pagar yang tinggi dan kokoh untuk melindungi tanaman dan rumah mereka dari serangan binatang buas. Dan Putri memimpin langsung waktu pembuatanya.

Lutung Kasarung selalu mengikuti dimana pun Putri Purbasari berada. Seakan menjadi pelayan yang setia semua keperluan Putri selalu dia penuhi. Lutung Kasarung menjadi pengawal yang berani. Beberapa kali Putri mau mendapat kecelakaan Lutung Kasarung yang menolong. Beberapa kali Putri Purbasari mendapat masalah mengenai rakyatnya dengan bijaksana Lutung Kasarung memberikan pertimbangan dan solusi.

Waktu sebulan yang dijanjikan Paduka Raja sudah habis. Paduka Raja memanggil kedua putrinya untuk menghadap. Dan mengundang semua Punggawa Kerajaan untuk hadir dalam acara tersebut. Setelah keduanya putrinya berada dihadapan Raja bagaimanakah kisah selanjutnya ???
Apakah Putri Purbasari atau Putri Purbalarang yang duduk di Tahta Singgasana? dan bagaimana akhir ceritanya? ikuti kelanjutannya. 






4 komentar:

  1. Ada typo pemakaian huruf kapital. Selebihnya bagus. Pemenggalannya juga pas untuk cerbung, buat penasaran

    BalasHapus
  2. Sipp, 🙆
    Mgkn tanda tanya-nya cukup satu saja, 🙏😅

    BalasHapus
  3. Ini masih lanjut y kak. Btw, lutungnya bisa bicara kah? 😊👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih lanjut, he he lutungnya bisa bicara tapi hanya Putri Purbasari yang mengerti he he

      Hapus

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...