MEMBUAT
HURUF DARI PASIR
Faza
baru saja sampai ke rumah sepulang sekolah di TK. Setelah salam dan cium tangan
mamanya. Dengan ciri khas keributannya Faza menceritakan pengalamannya di sekolah
tadi.
“Mama,
Mama tadi aku membuat huruf ‘F’ dari guntingan-guntingan kertas loh Mah!”
cerita Faza pada Mamanya yang sedang menggendong Dede bayi.
“Wah
seru dong, terus sekarang hurufnya dimana?” timpal Mama antusias menanggapi
cerita Faza.
“Kalau
tadi masih dijemur di Sekolah belum kering.” jawab Faza.
“Oh,
kalau begitu Kakak kan cape sudah belajar. Nah sekarang Kakak ganti baju dulu
simpan seragamnya ditempat biasa. Mama mau menidurkan dulu Dede bayi, setelah
itu mama ambilkan makan untuk Faza.” pinta mama pada Faza.
“Oke”
Jawab Faza singkat sambil berlari ke kamar mau ganti baju.
Tak
lama sudah kembali lagi sambil membawa kertas kosong dan bertanya pada mamanya.
“Ma,
boleh nggak kalau Faza mau membuat lagi huruf seperti yang di Sekolah tadi?”
“Emang
bisa?” tanya Mama meragukan.
“Bisalah.”
Jawab Faza yakin.
“Apa
saja bahannya?” tanya Mama mencoba ingatan Faza.
“Kertas,
guntingan kertas kecil-kecil warna warni, lem, dan kuas kecil sudah deh.” Jawab
Faza mengingat semua bahan yang diperlukan untuk membuat huruf.
“Tapi
kan tidak ada kertas warna-warninya, bagaimana?” tanya mama. “Ohhh ganti bahan
saja, jangan dengan kertas warna-warni tapi dengan pasir juga bisa.” Mama
memberi solusi.
“Nah
sekarang Kakak makan dulu sendiri makannya sudah bisa kan?, nanti mama menyiapkan
hurufnya.” usul mama.
“Sambil
menunggu Faza makan, mama membuat nama Faza di kertas putih masing-masing satu
huruf jadi semuanya ada empat hurup ya.” Jelas mama.
Selesai makan, lalu Faza menyiapkan
semua bahan yang diperlukan. Yang paling pertama Faza mengayak pasir yang ada
diluar sisa menembok jalan.
“Mah,
tolong ambilkan saringan yang itu, Faza boleh pinjamkan untuk mengayak pasir?”
pintanya pada mama.
“Boleh
nih, dan ini koran untuk alas pasir yang sudah disaring.” kata mama memberikan
saringan dan kran bekas.
Dengan
riang Faza pergi keluar membawa alat yang diperlukan. Lalu menjemur pasir yang
sudah disaring ditempat yang terkena sinar matahari. Sambil menunggu pasir
kering, Faza menyiapkan bahan lem dan kertas yang sudah ada hurufnya. Semua
bahan dibawanya ke depan dan dikumpulkan di teras rumah.
Faza mengambil satu kertas lalu memberikan lem pada huruf yang dituliskan
mama dengan memakai kuas. Setelah itu dengan teliti ditaburi pasir yang tadi
sudah dijemur. Setelah selesai baru dijemur di tempat yang panas. Begitu
seterusnya sampai semua huruf selesai ditaburi pasir.
“Papa,
Papa aku tadi membuat huruf dari pasir.” Faza memberitahukan Papanya yang baru
saja pulang.
“Oh
ya pintar dong.” kata Papa memuji. Sambil memberikan tangannya untuk salam dan
mencium kening Faza.
“Papa
namanya mau ditempel di pintu kamar Faza boleh nggak?” tanya Faza meminta izin.
“Boleh-boleh
nanti ya Papa mau wudu dan salat Asar dulu. Faza sudah salat belum?” tanya Papa
pada Faza.
“Belum.”
jawab Faza sambil bergelayutan ditangan Papanya.
“Yu
salat dulu.” ajak Papanya sambil menggendong Faza dan dibawanya ke kamar mandi.
Sekian.
oooooooooooooooooooooooOOOooooooooooooooooooooooo
Mengalir sekali, seperti pengalaman pribadi 😁
BalasHapusJadi pingin berkreasi 😍, huruf pasir
BalasHapusKreatif sekali 😊🖒
BalasHapus👍mengalir ringan .. 😊ada sedikit typo y kak, f yg pakai p. 🙏
BalasHapusPercakapan yang sangat hidup. Sepertinya terjadi dalam beberapa hari yang lalu ya mba Hen? Wkwkwkw
BalasHapusTerima kasih pada teman-teman yang sudah mampir
BalasHapus