Selasa, 01 Oktober 2019

Membuat Huruf dari Pasir







MEMBUAT HURUF DARI PASIR

            Faza baru saja sampai ke rumah sepulang sekolah di TK. Setelah salam dan cium tangan mamanya. Dengan ciri khas keributannya Faza menceritakan pengalamannya di sekolah tadi.
“Mama, Mama tadi aku membuat huruf ‘F’ dari guntingan-guntingan kertas loh Mah!” cerita Faza pada Mamanya yang sedang menggendong Dede bayi.
“Wah seru dong, terus sekarang hurufnya dimana?” timpal Mama antusias menanggapi cerita Faza.
“Kalau tadi masih dijemur di Sekolah belum kering.” jawab Faza.
“Oh, kalau begitu Kakak kan cape sudah belajar. Nah sekarang Kakak ganti baju dulu simpan seragamnya ditempat biasa. Mama mau menidurkan dulu Dede bayi, setelah itu mama ambilkan makan untuk Faza.” pinta mama pada Faza.  
“Oke” Jawab Faza singkat sambil berlari ke kamar mau ganti baju.

Tak lama sudah kembali lagi sambil membawa kertas kosong dan bertanya pada mamanya.
“Ma, boleh nggak kalau Faza mau membuat lagi huruf seperti yang di Sekolah tadi?”
“Emang bisa?” tanya Mama meragukan.
“Bisalah.” Jawab Faza yakin.
“Apa saja bahannya?” tanya Mama mencoba ingatan Faza.
“Kertas, guntingan kertas kecil-kecil warna warni, lem, dan kuas kecil sudah deh.” Jawab Faza mengingat semua bahan yang diperlukan untuk membuat huruf.
“Tapi kan tidak ada kertas warna-warninya, bagaimana?” tanya mama. “Ohhh ganti bahan saja, jangan dengan kertas warna-warni tapi dengan pasir juga bisa.” Mama memberi solusi.
“Nah sekarang Kakak makan dulu sendiri makannya sudah bisa kan?, nanti mama menyiapkan hurufnya.”  usul mama.
“Sambil menunggu Faza makan, mama membuat nama Faza di kertas putih masing-masing satu huruf jadi semuanya ada empat hurup ya.” Jelas mama.
           
           Selesai makan, lalu Faza menyiapkan semua bahan yang diperlukan. Yang paling pertama Faza mengayak pasir yang ada diluar sisa menembok jalan.
“Mah, tolong ambilkan saringan yang itu, Faza boleh pinjamkan untuk mengayak pasir?” pintanya pada mama.
“Boleh nih, dan ini koran untuk alas pasir yang sudah disaring.” kata mama memberikan saringan dan kran bekas.

Dengan riang Faza pergi keluar membawa alat yang diperlukan. Lalu menjemur pasir yang sudah disaring ditempat yang terkena sinar matahari. Sambil menunggu pasir kering, Faza menyiapkan bahan lem dan kertas yang sudah ada hurufnya. Semua bahan dibawanya ke depan dan dikumpulkan di teras rumah.
            
         Faza mengambil satu kertas  lalu memberikan lem pada huruf yang dituliskan mama dengan memakai kuas. Setelah itu dengan teliti ditaburi pasir yang tadi sudah dijemur. Setelah selesai baru dijemur di tempat yang panas. Begitu seterusnya sampai semua huruf selesai ditaburi pasir.
“Papa, Papa aku tadi membuat huruf dari pasir.” Faza memberitahukan Papanya yang baru saja pulang.
“Oh ya pintar dong.” kata Papa memuji. Sambil memberikan tangannya untuk salam dan mencium kening Faza.
“Papa namanya mau ditempel di pintu kamar Faza boleh nggak?” tanya Faza meminta izin.
“Boleh-boleh nanti ya Papa mau wudu dan salat Asar dulu. Faza sudah salat belum?” tanya Papa pada Faza.
“Belum.” jawab Faza sambil bergelayutan ditangan Papanya.
“Yu salat dulu.” ajak Papanya sambil menggendong Faza dan dibawanya ke kamar mandi.


Sekian.
oooooooooooooooooooooooOOOooooooooooooooooooooooo

6 komentar:

  1. Mengalir sekali, seperti pengalaman pribadi 😁

    BalasHapus
  2. Jadi pingin berkreasi 😍, huruf pasir

    BalasHapus
  3. 👍mengalir ringan .. 😊ada sedikit typo y kak, f yg pakai p. 🙏

    BalasHapus
  4. Percakapan yang sangat hidup. Sepertinya terjadi dalam beberapa hari yang lalu ya mba Hen? Wkwkwkw

    BalasHapus

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...