Bab
4 Rumah Mewah
Hera menyelinap masuk
kamar rawat pasien yang ditolongnya. Sebelum pulang ke rumah, Hera menyempatkan
diri untuk menengok orang yang ditolongnya secara diam-diam. Hera tidak mau
banyak orang yang mengetahui identitasnya. Ketika wanita paruh baya yang
diperkirakan ibu pasien, yang selama ini
menunggu pasien keluar untuk sarapan. Dan pengawal yang biasa berjaga di depan
pintu sepertinya kebelet pergi ke kamar mandi disamping kamar sebelah. Saat melihat keadaan aman Hera
menyelinap masuk kamar rawat secepatnya.
“Tuan! saya tidak
mengenal Tuan tapi dengan tulus saya berdoa semoga Tuan cepat sadar, Tuan cepatlah
bangun kasihan kedua orang tua Tuan yang sangat menyayangi Tuan selalu sedih
dan khawatir menanti Tuan bangun. Kasihan karyawan Tuan yang cemas menanti
nasib Tuan. Maafkan saya yang tidak sempat menyelamatkan pilot yang membawa
Tuan. Cepatlah sadar semua orang yang menyayangi Tuan sangat menantikan Tuan.” sambil mengelus kaki pasien yang tertutup selimut. Setelah
berbicara pada Tuan yang ditolongnya Hera beranjak keluar meninggalkan kamar
rawat.
Karena terburu-buru dan
ketakutan diketahui orang lain, Hera tidak menyadari kalau jari pasien yang
diajak biacaranya berkedut. Dari sudut matanya menetes air bening menyusuri
pelipisnya. Hera keluar dengan tergesa-gesa kembali ke kamar rawatnya.
Pada hari ini Hera diperbolehkan untuk pulang, setelah
tadi pagi dokter memeriksanya. Hera sudah siap untuk berangkat. Tak lama datang
dokter Alisya menjemputnya diikuti seorang lelaki dibelakangnya.
“Bagaimana sudah siap?”
tanya dokter Alisya sambil memeluk Hera dan mengusap kerudung panjangnya.
“Sudah Dok! maaf
merepotkan” sambut Hera dalam pelukan dokter Alisya yang mengelus lembut puncak
kepalanya.
“Tidak merepotkan, awas
jangan ngomong gitu lagi tante nggak suka.” Dokter Alisya menyela sambil
mengacungkan telunjuknya di depan bibirnya.
“Mang Dadang tolong
bawain tasnya” perintah dokter Alisya melirik laki-laki yang tadi datang
bersamanya.
“Iya Bu! permisi saya
duluan.” kata Mang Dadang mendahului sambil menjinjing dua tas di kiri-kanan
tangannya dan berlalu meninggalkan Hera dan dokter Alisya.
“Yuk” dokter Alisya menggandeng
pundak Hera meninggalkan kamar rawat rumah sakit.
***
Range Rover Sport 3.0
HSE warna putih yang membawa Hera dan dokter Alisya sudah terparkir manis di
halaman rumah mewah. Mang Dadang bergegas turun membukakan pintu mobil. Dokter
Alisya turun diikuti oleh Hera.
Hera ternganga menatap
mewahnya rumah yang akan ditempatinya. Rumah bercat putih bergaya Eropa dengan
halaman yang luas dilengkapi dengan taman bunga warna-warni berbagai jenis. Rumah
dua lantai dilengkapi dengan mobil yang berjejer berbagai jenis membuat Hera
terpana.
“Hai ayo masuk mengapa
berdiri di situ?” dokter Alisya memanggil Hera yang berdiri mematung masih di dekat
mobil.
“Iiiya, iya” Hera
tersentak tersadar dari lamunannya. Dan perlahan maju mendekati dokter Alisya
yang sudah berada di depan pintu rumahnya. Dokter Alisya menggandeng pundak
Hera membawanya masuk ke dalam rumah.
“Selamat datang di rumah,
anggap rumah sendiri, jangan sungkan. Ini Bibi Aminah pengurus rumah, bila ada
yang dibutuhkan panggil Bibi Aminah.” sambil menepuk pundak Hera. Lalu berbalik menatap Bibi.
“Bi, tolong antarkan
Hera ke kamarnya, dan siapkan segala keperluannya.” dokter Alisya memberi
perintah.
Hera mencium punggung tangan Bibi Aminah, badannya sedikit membungkuk.
“Ayo Non ikut dengan
bibi.” ajak Bibi Aminah. Terus berjalan menuju tangga dan naik ke lantai dua.
Tak jauh dibelakanngnya Hera mengikuti sambil menjinjing body bag yang berisi pakaian dan beberapa alat keperluannya.
“Di sini Non silahkan
istirahat dulu, Bibi ke bawah lagi mau menyiapkan makan malam. Nanti saatnya
makan malam Bibi panggil.” Bi Aminah pamit meningglkan Hera di kamarnya.
“Iya Bi, terima kasih,
maaf merepotkan Bibi.”
“Iiiihhh tidak
merepotkan, Bibi senang malah, jangan sungkan kalau ada keperluan Bibi ada di
bawah ya. Panggil saja nanti Bibi yang akan datang” pesan Bi Aminah, lalu pergi meninggalkan kamar Hera melanjutkan
pekerjaannya menyiapkan makan malam.
***
#KMP4diarpus
#KMP2021
#abadidalamfiksi
#NyiHeni
Beri masukan dong !!!
BalasHapus