Selasa, 06 April 2021

Objek Wisata Air Terjun Di Sukabumi





 

OBJEK WISATA AIR  TERJUN DI SUKABUMI

            Pukul delapan pagi aku sudah nongkrong di depan Mesjid Palagan Bojongkokosan menunggu teman yang akan menjemput. Kami sudah sepakat mau berangkat bersama, reflesing  keluar rumah keluar sejenak dari kesibukan yang selalu padat merayap.

Kami bertiga berangkat dari Palagan Bojongkokosan menuju rumah teman di daerah Gunung Endut Kalapa Nunggal. Kurang lebih satu jam perjalanan yang kami tempuh sampai ke rumah teman, singgah sebentar sambil menunggu teman kami yang lainnya.

Dari Kalapa Nunggal menuju objek wisata yang baru beberapa bulan di buka ini sekitar 20 menit perjalanan mobil. Objek yang kami tuju berada di tengah Perkebunan teh Jayanegara  Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat tentu saja di Indonesia ya he he he. 

Karena baru dibuka, objek wisata ini belum seviral curug Cikaso, atau Curug Sawer. Pengunjung pun masih warga lokal sekitar Sukabumi saja. Lumayan lah wisata murah meriah tapi menyehatkan. Tak perlu merogoh kantung terlalu dalam, tapi masih bisa menyenangkan. Tak perlu waktu terlalu lama untuk menempuh perjalanan, hingga bisa dilakukan disela-sela kesibukan.  

Pesonanya mulai terasa setelah kendaraan memasuki area kebun teh. Angin yang semilir menyegarkan memaksa kami untuk mematikan AC mobil dan membuka jendela. Segar..... itulah yang kami rasakan. Udara yang masih penuh dengan oksigen melegakan paru-paru yang terbiasa dengan suasana ruangan. Mata yang biasanya memicing karena terlalu lama menatap layar laptop atau android, terbelalak seakan ingin loncat memandang hijaunya alam sekitar. Tangan dengan jemari yang terbiasa memilih hurup di tab laptop dan telepon pintar, seakan terbebas terbentang ke atas menantang angin. Dan Suara yang biasa tersembunyi dibalik lamunan, berteriak keluar dengan keras, tanpa takut mengganggu orang lain.

“Horeeeeeee ..........” mungkin orang menilai tindakan kekanak-kanakan. Tapi bagiku itulah ekpresi alami kebebasan. Bebas dari udara pengap ruangan, bebas dari beban tuntutan, bebas dari susana yang membosankan.

Setelah membayar tiket sebesar Rp 5000 / orang dan parkir Rp 10.000 untuk mobil kecil sedangkan untuk sepeda motor Rp 5000. Kami menyusuri jalan setapak di tengah-tengah kebun teh. Jalan menurun ke lembah, menuruni anak tangga yang sudah ditata dan diberi pegangan, meminimalisir kecelakaan akibat terpelaset karena jalan tanah yang licin. Baru perjalanan sekitar sepuluh menit, sambil mengatur napas yang terengah bisa duduk santai dibangku yang sengaja disediakan, sambil memandang air terjun yang jadi tujuan.

Disambut dengan papan bertuliskan “Selamat Datang di Curug Tilu Wisata Air Terjun” memancing senyum untuk tersungging, menandakan keinginan akan segera terlaksana. Tak sabar untuk berlama-lama kami kembali melangkah miniti titian yang tertata hingga sampai lokasi objek wisata.

Saung beratapkan rumbia dengan tempat duduk melingkar yang terbuat dari akar-akar kayu yang ada, itulah pemandangan yang pertama menyambut kita. Tentu saja suara air curug yang gemuruh bak alunan musik menggema, menyapa gendang telinga, suara alami ciptaan Illahi Robi. Tak cukup sampai disitu, kaki terus melangkah memilih batu yang akan dipijak menuju aliran sungai yang jernih. Ditengah sungai aku duduk dibatu, sambil menatap air terjun yang melimpah, dan kaki menjuntai ke bawah merasakan dinginnya aliran air yang menjilati.

Dari  sini aku mengedarkan pandangan, menatap satu persatu apa yang ada. Terlihat yang paling atas ada tanah rata yang baru dibuka lengkap dengan anak tangganya. Tanah ini dibuka untuk mereka yang mau camping bermalam menikmati indahnya alam terbuka. Paling atas sebelah kiri ada bangunan tertutup semacam saung yang bisa disewakan bagi mereka yang terpesona pada objek wisata dan ingin bermalam tanpa persiapan. Lumayan dengan harga Rp 25.000 / malam /orang cukup untuk menuntaskan rasa penasaran.

Agak ke bawah lagi ada rumah pohon yang sengaja dibuat untuk memuaskan impian anak kecil yang ingin berpetualang. Bisa juga bagi ABG yang tak sempat dibuatkan rumah pohon oleh orang tuanya karena tak ada pohonnya. Atau bisa juga bagi orang tua yang kangen pada masa kecilnya, dan teringat pada anaknya yang jauh menempuh pendidikannya. Dengan memasukan uang Rp 2000 pada koropak yang ditempelkan dikayu dekat tangga, anda bisa meniti tangga berjalan keatas duduk-duduk santai di rumah pohon menikmati semilir angin dan menatap indah pemandangan dari ketinggian. Atau bahkan sambil memasang kamera ditangan mengambil gambar yang anda inginkan. 

Lebih ke bawah lagi yang mendekati aliran sungai berada dibibir sungai ada bangku-bangku terbuat dari kayu dan akar-akar kayu alami, bisa untuk duduk santai menikmati hari sambil makan makanan kesukaan, atau membuka perbekalan yang dibawa. Jangan khawatir bila anda tidak membawa perbekalan anda juga bisa makan dan minum sekedar mengganjal perut dan menikmati kehangatan kopi yang bisa dipesan di warung dadakan dengan harga terjangkau.

Anda pun bisa berswafoto mengabadikan momen berkesan. Ada beberapa spot foto yang intragrammable yang bisa anda posting di instagram. Lumayan bisa pamer seakan anda berada ditempat yang jauh dan indah tapi ramah lingkungan, ramah baget karena dekat rumah dapat ditempuh dalam jangka waktu beberapa jam saja.

Demikian wisata kali ini, semoga anda terkesan dan jadi penasaran. Tak percaya silahkan anda buktikan.

#KMP4diarpus

#KMP2021

#abadidalamfiksi

#NyiHeni

#ObjekWisataSukabumi

#AkuSukabumiku

#CurugTilu


8 komentar:

  1. cuma satu masukannya, Kapan atuh ngajakin main kesitu ... Hehehe
    Kita selfie rame-rame

    BalasHapus
  2. Ketika mrmbaca tulisan ini, terbersit sebuah kenangan ketika kita bersama men8kmati indah dan sejuknya suasana alam di sana, bagus sekali bu, lanjutkan....

    BalasHapus
  3. Indah, serasa kt ada dicurug itu. Adiq pengen ke rmh pohon nya

    BalasHapus
  4. Curug yang indah seindah tulisannya... jempoool buat Bu Heni...

    BalasHapus
  5. Masya allah syuqran ats info dan review objek wisata terbaru di sukabumi dengan harga yang sangat economis 😁,, ditunggu info2 selanjutnya bu 🤗🤗

    BalasHapus
  6. subhanallah indahnya dan betapa segarnya yang pastinya dingiiin bingits

    BalasHapus

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...