Rabu, 14 April 2021

Es Campur


ES CAMPUR

BIASANYA JAM 3 SORE SUDAH JUALAN

 

 

Hari ini Kamis tanggal 15 April 2021 bertepatan dengan tanggal 3 Ramadan 1442 H. Setelah salat subuh dan setoran ayat, keluarga kami tidak biasa untuk tidur pagi-pagi. Ayah biasanya membersihkan halaman dan sekelilingnya di luar rumah, sedangkan Ibu membersihkan ruangan di dalam rumah. Kalau hari biasa, Ibu membuat sarapan dan aku membersihkan di dalam rumah. Karena sekarang saum, jadi ibu tidak membuat sarapan, tapi menyapu dan mengepel sambil merendam cucian di mesin cuci.

 

Kegiatan Adik Ahmad, dia sudah anteng di depan televisi dengan film “The Good Dinosaur” yang diunduh Ayah. Sedangkan Aku sedang asyik membuat cerita untuk teman-teman dimana pun berada.

 

Karena hari ini masih libur belum ada kelas dalam jaringan pada masa pandemi Covid 19, jadi aku memanfaatkan waktu untuk bercerita pengalaman Ramadan pada kalian, semoga ada yang suka. Sedang asyik menulis cerita tiba-tiba telepon Ayah berbunyi. Aku beranjak dari duduk mendekati telepon yang ada di meja kerja Ayah. Terlihat nama kakek di telepon, ku terima telepon sambil berjalan ke luar mencari ayah.

“Assalamualaikum, Kek”Aku menjawab telepon.

“... “

“Ya Kek ! ada apa, Kakek dan nenek sehat kan?”tanyaku pada Kakek di telepon.

“...”

“Baik Kek, nanti sepulang ngaji Siang dari Musala, Kakak dan Adik Ahmad ke rumah Kakek dulu mengambil alpukatnya.”

“...”

“Waalaikum salam” Jawabku.

 

Aku menutup telepon dan menyimpannya kembali di meja kerja Ayah. Aku berjalan ke dapur sambil memanggil Bunda.

“Bun! Bunda!” panggilku

“Ya, Bunda di kamar mandi, ada apa Kak?” terdengar suara Bunda dari dalam kamar mandi.

 

Aku berjalan ke kamar mandi, berdiri di depan pintu kamar mandi yang terbuka, memberitahukan kabar dari Kakek sambil melihat Bunda yang sedang membilas pakaian yang dicucinya.

 

“Kakek baru saja telepon katanya alpukat yang kemarin Ayah panen sudah matang, Kakak disuruh mengambilnya di rumah Kakek.” jelasku pada Bunda.

“Bun! kita buat Es Campur yu buat buka nanti?” spontan aku mendapat ide.

“Boleh, coba lihat di lemari pendingin ada apa saja bahannya, kalau belum lengkap tulis daftarnya nanti minta Ayah untuk membelinya sepulang kerja.” perintah Bunda masih sambil membilas pakaian.

 

“Siap, perintah Bunda segera dilaksanakan.” Jawabku sambil mengambil sikap berdiri sempurna dan mengangkat tangan seperti menghormat pembina upacara. Lalu berjalan meninggalkan Bunda yang tersenyum simpul sambil geleng-geleng kepala melihat tingkahku.

“Ada-ada saja anak ini” gumam Bunda walau pelan masih terdengar olehku.

 

Aku membuka Lemari pendingin, melihat sebentar lalu menutupnya kembali. Aku melangkah ke meja belajarku, mengambil nota kecil dan pulpen. Kembali ke dapur ke depan lemari pendingin dan membukanya. Lalu mencatat bahan yang belum ada untuk membuat Es Campur. Aku membawa susu kental manis dalam kemasan yang tinggal sedikit mendekati Bunda yang masih di kamar mandi.

“Bun, susunya cuma segini kira-kira cukup nggak buat nanti?” tanyaku pada Bunda sambil mengacungkan susu kemasan.

“Beli lagi saja, karena awal bulan Bunda tidak beli ketika di cek masih agak banyak.” Jelas Bunda. Aku kembali ke dapur menyimpan susu kemasan yang tadi dibawa, lalu menuliskannya didaftar belanjaan yang tadi ku tulis.

“Ada apa, pagi-pagi sudah buka-buka lemari pendingin?” Tanya Ayah yang baru masuk selesai membersihkan halaman dan sekitar rumah.

“Itu Kakek tadi telepon katanya buah alpukat yang kemarin Ayah panen sudah matang. Kakak mau membuat es campur untuk berbuka nanti. Tadi Bunda menyuruh Kakak untuk mengecek bahan-bahannya. Kalau yang belum ada supaya nitip ke Ayah untuk membeli sepulang kerja.” Ibu menjelaskan sambil mengelap tangannya yang basah dengan lap tangan.

“Oh, memang Kakak tahu bahan-bahan es campur apa saja?” tanya Ayah bernada mengetes.

“Ya tahulah Kakak kan suka bantuin Bunda kalau membuat es campur.” jawabku sedikit berbangga.

“Solehah dong Putri Ayah kalau suka bantuin Bunda. Tulis di WhatApp Bunda saja lalu kirim ke Ayah kalau dikertas suka lupa.” Perintah Ayah sambil mengusap rambutku lalu berjalan mengambil handuk langsung Kamar Mandi.

Aku mendata bahan es campur. Bahan yang sudah ada, alpukat masih di rumah Kakek, biji mutiara, kolang-kaling dan nangka sudah ada di lemari pendingin. Gula masih ada di toplesnya. Tinggal susu dan kelapa muda yang belum ada.  Aku mencari HP Bunda untuk menulis pesan di WhatApp dan dikirimkan ke HP Ayah. Lalu mengisi air di kotak lemari pendingin untuk membuat es batu. Sudah terbayang segar dan nikmatnya berbuka dengan es campur resep legendaris neneknya. Emmmm yami.

#KMP4diarpus

#KMP2021

#abadidalamfiksi

#NyiHeni


 

1 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...