Selasa, 04 Mei 2021

i'tikaf



I'TIKAF

MENJEMPUT LAILATUL QADAR DI 10 MALAM TERAKHIR

 

 “Assalamualaikum” Ayah baru saja datang dan mengucapkan salam.

“Waalaikum salam” Jawabku dan Bunda berbarengan.

“Ayah  mandi dulu dan langsung salat duha ya.” Pamitnya padaku, Bunda mengikutinya dan biasanya menyiapkan pakaian ganti untuk ayah dan diletakkannya di atas tempat tidur.  Lalu kembali melanjutkan membaca Al Quran brsamaku.

 

Tak lama Ayah masuk kedalam  dengan rambut basah setelah dikeramas.  Aku memelankan suara bacaan Al Quranku, ketika ayah mau salat duha. Setelah dzikir dan berdoa ayah mengakhiri salatnya.

 

“Yah, kata Mama Ayah beri’tikaf di Masjid, apa sih i’tikaf itu?” Tanyaku penasaran.

 

“I’tikap yaitu berdiam dirinya seorang muslim di Masjid yang boleh didatangi oleh orang lain. Diiringi dengan saum dan menjauhi jimak dalam sehari semalam atau lebih. Dengan tujuan beribadah kepada Allah.

 

‘Terus apa saja yang dilakukan di masjid pada saat i’tikaf ? “ Tanyaku lagi pada Ayah.

 

“Ya mendekatkan diri pada Allah dengan berbagai amalan, seperti membaca Al Quran, salat sunnah dan salat wajib juga, bersalawat, dzikir” tutur Ayah dengan lemah lembut menjawab pertanyaanku.

 

“Terus syarat dan rukunnya beri’tikaf itu apa?” Tanyaku lagi semakin penasaran.

“Syarat dan rukunnya, pertama Islam, kedua berakal sehat, bertempat diMasjid, suci dari hadast besar dan kecil, ada izin dari suami jika perempuan yang sudah menikah.” Ayah dengan telaten menjelaskan padaku.

 

“Apakah i’tikap dapat dilakukan di rumah?” Tanyaku lagi semakin penasaran.

“Bisa juga dilakukan di rumah terutama bagi perempuan.” Jelas Ayah lagi.

“Selanjunya apa saja yang membatalkan itikaf?” Kembali Aku bertanya.

 

“Pertama Murtad, kedua sengaja keluar dari Masjid, hilang akal, datangnya haid atau nifas. berjimak, melakukan dosabesar.” Tutur Ayah lagi dengan sabar.

 

“Kapan i’tikap dapat dilakukan?” Susulku bertanya lagi.

“Ya lebih apdol di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, itu waktu yang tepat untuk beritikaf.  

 

“Terima kasih Ayah, semua materinya sudah Aku catat disini.” Kataku sambil mengacungkan buku harianku, mengakhiri pertanyaan ku pada Ayah.

 

“Hemm” Ayah hanya mendehem sambil mengusap puncak kepalaku sambil berlalu meninggalkan musala kecil di dalam rumah kami.


#KMP4diarpus

#KMP2021

#abadidalamfiksi

#NyiHeni

# I’tikaf 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...