Jumat, 04 Februari 2022

Agreement Heaht

 



Agreement Heart

 

Pernikahan seharusnya menjadi sebuah momen yang sakral dan bersejarah dalam hidup, dimana kedua anak manusia mengikat janji sehidup semati dihadapan Tuhan. Tulisan ini yang pertama menarik perhatianku yang berada pada prolog Agreement Heart yang ditulis oleh Gloria Angela. Walaupun Tuhan yang dimaksud dalam buku ini berbeda dengan Tuhan yang aku yakini.


Jalinan kasih ditempat kerja, yang dibumbui dengan perselingkuhan hingga berakhir dengan hati yang porak poranda. Inilah yang dialami tokoh Serena Platten. Dua kali mengalami kisah cinta yang dihianati membuat dirinya sering bertanya pada diri sendiri  “Apakah aku tak layak untuk dicintai?”


Keadaan hati yang porakporanda karena penghiatan cinta, membuat diri Serena Platten tak lagi percaya adanya cinta sejati. Dia selalu berusaha menyangkal akan rasa hatinya yang merona. Menyangkal getaran rasa dalam dada terhadap perlakuan manis pria yang menikahinya, bukan karena cinta.


Tapi lain halnya dengan cinta bocah cilik yang tak sengaja ditemuinya di Mall. Kelucuan dan ketampanan bocah cilik itu telah memikat hatinya tak terbantahkan. Hatinya menjadi bimbang tatkala bocah cilik yang tampan dan menggemaskan meminta dirinya menjadi mama sambungnya. Hatinya menjadi bimbang dikala harus memilih kekasih yang dicintainya dengan bocah cilik yang manis yang memintanya menjadi mama sambungnya.


Siapakah yang akan dipilihnya? Apakah Edward Logan yang sangat dicintainya? Tetapi mengapa hatinya tak kuasa menolak permintaan anak dari CEO tempatnya bekerja. Mengapa Serena memilih bocah cilik itu dan bagaimana dengan kekasihnya? Apakah ketulusannya akan meluluhkan hati CEO tampan nan dingin? Bagaimana Serena menjalani rumah tangga tanpa cinta. Sanggupkah dirinya menjalani pernikahan yang jauh dari yang pernah diimpikannya?


            Membaca buku ini menjadi hiburan dikala senggang, menjadi selingan dari rutinitas keseharian. Memberikan insfirasi bagaimana menyikapi hati agar tak terpuruk kala patah hati. Melebarkan wawasan bagaimana menjaga hati kala mendapat perlakuan manis para pria. Bahasa keseharian yang ringan, cara pendekatan pada anak balita yang pas dengan psikologi anak. Memberikan wawasan pergaulan rumah tangga yang harmonis. 



1 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...