Minggu, 13 Februari 2022

Ulasan Novel Mas Dosen


 

Mas Dosen

 

Novel dengan judul “Mas Dosen” karya Suratmi setebal 431 halaman dengan 22 judul. Menceritakan seorang mahasiswi yang bernama Sahira Asma berusia 21 tahun. Mahasiswi tingkat akhir berhasil lulus dengan predikate cumlaude. Keberhasilannya dibidang  pendidikan, tidak sejalan dengan kisah asmaranya. Mencintai laki-laki teman kakaknya  Agam Permana sejak lama. Dan namanya selalu dilangitkan dalam sujud malamnya. Tak lantas memperlancarkan kisah cintanya.  

Setelah lama tak jumpa karena Agam pergi ke kota. Dan tak ada kabar karena persahabatannya dengan kakak Abim pun menjadi retak. Sahira pun tak tahu penyebab dari keretakan persahabatan itu.

Kini Sahira dipertemukan di kota saat Agam menjadi dosennya. Dan terlebih menjadi dosen pembimbing skipsinya. Cintanya untuk Agam menjadi lebih menggebu. Teman-temannya banyak yang tahu kalau Sahira mencintai Agam karena keantusiasan Sahira pada Agam. Walaupun Sahira sendiri hanya bisa diam. Demikian juga keluarganya tahu akan perasaan Sahira pada Agam begitu pun Abim kakaknya.

Sayangnya cinta Sahira tak berbalas karena Agam sangat mencintai Maya. Sahira menyatakan cintanya pada Agam saat dia sedang membantu persiapan pernikahan Agam dengan Wilona karena perjodohan. Agam kaget dengan pernyataan cinta Sahira, dan meminta maaf karena tidak mempunyai perasaan yang sama pada Sahira.

Walaupun merasa terluka dan patah hati, tapi Sahira terus memaksakan diri membantu persiapan pernikahan Agam dan Wilona atas permintaan ibunda Agam yang juga masih tetangganya.

Di malam hari saat besok akan diadakan akad nikah dan resepsi. Wilona melarikan diri meninggalkan Agam sendiri. Ibunda Agam menjadi panik dan menangis sembunyi-sembunyi. Menghindari pertanyaan tetangga dan sanak saudara karena kepergian pengantin wanita.

Novel ini bercerita tentang sakitnya kisah cinta sendiri. Walaupun diperjuangkan tapi rasa  bukan kuasa manusia. Benar cinta itu anugrah maka berbahagialah yang dianugrahi cinta. Syukurilah cinta yang kita rasa, hargailah orang-orang yang mencintai kita. Sebab kita tidak tahu kapan cinta akan berpindah.

Hanya Allah yang dapat membulak-balikan rasa. Cinta yang dipaksakan akan berubah menjadi obsesi. Cinta yang ikhlas tak harus memiliki. Dan cinta tidak identik dengan jodoh. Siapa yang kita cintai hari ini belum tentu menjadi jodoh disuatu hari nanti. Atau orang yang belum kita cintai Allah berikan pada kita sebagai jodoh, itu pun tak dapat dihindari. Yang Allah berikan adalah apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Maka yakinlah Allah selalu memberikan yang terbaik bagi mahluknya. Maka syukuri apa yang kita miliki, supaya Allah memperkenankan apa yang kita harapkan.

Novel ini sebaiknya dibaca oleh remaja, bisa diambil hikmah bagaimana cara menata hati kala terpuruk saat tidak dihargai. Atau ketika mencintai tapi tak berbalas. Atau bisa mewaspadai ketika saling mencintai tapi ada hal lain yang mempengaruhi sehingga rasa benci mendominasi.


#RCO10

#OneDayOnePost

#ReadingChallengeODOP10

#AntiBookShaming

#BacaBukuLegal 


1 komentar:

”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?”

  ”MASKER DARI KAIN PERCA, EMANG BISA?” (Part 2 tamat) Seminggu telah berlalu. Peserta didik kelas delapan kini kembali bertemu. Mereka memb...